Untuknya Yang Sulit Terlupa
Kamu itu terbuat dari baja. Kuat dan sulit hancur ketika aku mencoba memukulmu dengan kebencian. Saat hati ini tersiksa akan sakit yang kau berikan, aku membencimu dengan keadaan dusta. Tak benar-benar nyata, dan semacam gertakan yang tak pernah sekalipun kau hiraukan. Memang dari dulu kau tak pernah peduli padaku. Meski aku melambai tinggi, kau tak pernah menganggap lambaian ini untukmu. Ya begitulah kamu. Dingin sekali. Sedingin kutub es yang terletak di bagian ujung jemarimu. Aku siap tersakiti. Seperti kucing yang rela menuggu majikan sampai mereka mau memberikan sebungkus roti. Padahal kucing tak begitu menyukai, namun tetap lahap memakan karena sadar bergantung hidup pada sang pemberi. Ya seperti itulah kamu saat berhadapan denganku. Tak pernah memberikan apa yang aku mau, melainkan sebaliknya. Seharusnya aku benci, namun selalu saja semu dan tak benar-benar nyata bagiku. Siapa saja tolong aku, agar aku bisa melupakanmu.