Senja Terabaikan
Senja berlabuh di sore hari Mencoba menampakan diri, walau tubuh tertutupi Awan yang marah, kejam dan licik ini tak bahagiakanku Pesona jingga senja tak mendarat di kelopak mata karnanya. Keberadaan senja mulai terabaikan Jatuhnya beribu titik air itulah yang mereka harapkan Awan mendung itulah yang mereka nantikan Lalu raut wajah bahagia dari mereka mulai terpancarkan Di lain sisi, Senja menangis Tak bisa manjakanku dan hati yang terkikis Terkikisnya hati karna sang kekasih Yang mulai curiga di tengah kerinduan