Pita Merah
Apa yang lebih ramai dari sebuah demo mahasiswa di jalanan? Tentunya adalah sebuah perbincangan anak muda di kantin, pada saat jam istirahat pertama. “Kalian sudah tahu?” ujar seorang siswi berambut sebahu. Terkejut bahwa berita yang baru saja dia ceritakan sudah cukup menyebar di kalangan temannya. “Iya. Aku saja masih tak percaya.” tanggap siswi lain, seraya menghela napas. “Masa’ iya sih?” “Aku juga tidak tahu apakah itu hanya sensasi saja. Tapi aku baca itu di internet,” tegas sekali lagi siswi pelopor perbincangan tersebut. “Oh. Tidak!” seru mereka, seraya menunjukkan air muka kekesalan. Seakan-akan hanya merekalah yang paling dirugikan dari berita tersebut. Padahal, kenyataannya tidak. Ada yang lebih dirugikan dari mereka. Bahkan, lebih rugi dari orang yang diberitakan. Seorang siswi yang tengah sendirian di salah satu meja samping merekalah yang paling dirugikan. Siswi yang sejak tadi mendengar semua perbincangannya. Sekali lagi, Semuanya.