Pagi Kenangan
Hujan ini seperti rindu. Menemani kala bangun menghampiriku.
Setiap pagi saat fajar masih bernama, dedaunan sudah dingin menganga. Terbasahi reruntuhan embun langit. Mengalir cepat begitu sengit. Ah masa harus
seperti ini. Setiap pagi teringat lagi.
Sementara itu, aku lemas dengan tubuhku. Energi terkuras
habis hanya untuk melupakanmu. Sesekali aku ingin pergi keluar rumah, namun
mataku terpejam dan tak tahu jalan arah.
Aku berjalan menyusuri jalan. Menuju ruang, dimana banyak
air penantian. Di situlah aku sering bercuci muka. Membersihkan semua
pengganggu yang melekat di wajahku. Aku tahu kamu pengganggu, tapi aku tak tahu
mengapa air tak ikut mengalir bersamamu. Mungkin saja hatimu belum rela.
Membiarkanku pergi bersamanya.
Emang mana aja yang belum jelas? :D
ReplyDeletebuahaha. oke oke. makasih masukannya.
ReplyDelete