Posts

Showing posts from February, 2015

Pita Merah

Image
Apa yang lebih ramai dari sebuah demo mahasiswa di jalanan? Tentunya adalah sebuah perbincangan anak muda di kantin, pada saat jam istirahat pertama. “Kalian sudah tahu?” ujar seorang siswi berambut sebahu. Terkejut bahwa berita yang baru saja dia ceritakan sudah cukup menyebar di kalangan temannya. “Iya. Aku saja masih tak percaya.” tanggap siswi lain, seraya menghela napas. “Masa’ iya sih?” “Aku juga tidak tahu apakah itu hanya sensasi saja. Tapi aku baca itu di internet,” tegas sekali lagi siswi pelopor perbincangan tersebut. “Oh. Tidak!” seru mereka, seraya menunjukkan air muka kekesalan. Seakan-akan hanya merekalah yang paling dirugikan dari berita tersebut. Padahal, kenyataannya tidak. Ada yang lebih dirugikan dari mereka. Bahkan, lebih rugi dari orang yang diberitakan. Seorang siswi yang tengah sendirian di salah satu meja samping merekalah yang paling dirugikan. Siswi yang sejak tadi mendengar semua perbincangannya. Sekali lagi, Semuanya.

#Wmatsui - Rose

Image
Rena tak mengerti dengan sebuah mawar yang muncul di hadapannya sekarang. Rasanya sangat sulit untuk mengangkat sebelah tangan, dan menerimanya begitu saja. “ Arigatou , chotto-” Tenggorokan Rena tercekat. “ Nani? ” ekspresi Jurina berubah. Firasatnya memburuk, “Kau bilang kalau kau sudah memaafkan aku, bukan?” Rena mengangguk mantap. Tidak ada keraguan yang ada pada dirinya untuk perihal tersebut. Dia memang telah memaafkan semua kesalahan Jurina. Bahkan sekecil apapun itu. “Hanya saja-“ Kedua alis Jurina terangkat. Membuatnya geram, “ Nani yo? Terimalah mawar pemberianku ini! ” , paksa Jurina. Rena melirik Jurina sekali lagi. Kemudian menghela napas untuk sesuatu yang tak pernah dia sangka sebelumnya. “Dunia kita sudah berbeda, Jurina-chan. Cepat kembalilah!”  -end- Note : *Arigatou : Terima Kasih. *Chotto : Sebentar dulu. *Nani? : Ada apa?

#FFRabu - Cinta Sejati

Image
“Pokoknya aku harus menemukannya hari ini.” pria tersebut terus saja berdalih. Dalam hatinya percaya bahwa apa yang dikatakan ibunya sangatlah benar. Jika kau melihat seseorang tengah tersenyum padamu dari balik kaca jendela kedai kopi ini, maka dia lah cinta sejatimu. Perkataan tersebut masih terekam baik olehnya. Dia menyesap kopi perlahan. Kedua matanya terus saja mencari sosok tersebut. Mungkin saja memang benar, bahwa akan ada sosok yang tersenyum kepadanya hari ini, sekaligus menjadi hari terakhir untuknya berkunjung ke kedai. Tapi sayang, seperti tahun yang berkesudahan, kakek tersebut masih tak menemukannya. “Mungkin besok,” batinnya yakin, sembari meraih tongkat yang telah lama membantunya.

Juri-chan

Image
“Takahashi Juri  desu ne ?” “ Hai .“ “Hmm…” “Ano, nan desu ka? ” “ Kawaiii desu ne ,” ujar laki-laki di depan Juri. Sembari melempar senyum genit yang membuat Juri tampak kesal dan ingin memukulnya. “ Nani yo? ” pekik lelaki itu sembari terkekeh. Kedua lengannya menahan tamparan Juri di lengannya. “ Usoo!  Mana mungkin dia akan segenit itu,” Juri-chan mengelak. Beberapa saat kemudian, tatapannya kembali lesu. Membuat Tano mendengus pelan kembali.