Posts

Showing posts from September, 2013

Terima Kasih, Masa Lalu.

Image
Aku ingat masa lalu. Saat itulah aku mengagumimu. Menulis kisahku, rasaku pada sebuah kertas putih dengan tinta biru. Kemudian aku baca. Demi hayati kata per kata. Membenarkan keganjilan yang mungkin saja masih berdiri di atas sana. Lalu aku baca lagi. Mencoba menyamakan apa yang aku tulis dengan apa yang telah aku rasakan selama ini. Berulang begitu, sampai tercipta puisi sempurna dariku Aku lipat simetris lembaran itu. Lalu ku masukan ke dalam amplop berwarna biru. Ku selipkan dalam saku sembari berjalan menemuimu. Hingga saat itu tiba. Ku dapati kau dengan lain pria. Tengah berjalan bersama layaknya merajut cinta. Dan aku di sini hilang asa.  Sudahlah, dia sudah ada yang punya. Masa laluku kini hanya tinggal. sebongkah puisi yang tertera. Aku, mantan pengagummu. Terima kasih atas semua inspirasi untukku .

Segelas Vanilalatte

Image
Secangkir kopi datang. Akhirnya... Segera Relly menghangatkan tenggorokannya. "Hmmm... Kopi buatanmu memang paling nikmat." puji Relly pada sahabatnya yang sekaligus bekerja di sebuah cafe. Siapa lagi kalau bukan Ricy. " Aku udah bosen sama pujian kamu", cibir Ricy pada sahabatnya itu. Relly tertawa kemudian menikmati lagi harum aroma kopinya. "Badewai, gimana kelasmu? Udah ada cewek yang kamu suka? ", tanya Ricy sembari membersihkan meja Relly dengan kain lap. Relly tersedak, tak percaya Ricy menanyakan pertanyaan seperti itu. Cukup tidak penting baginya. " Hati hati bro minumnya. ", Ricy mencoba menenangkan Relly yang tengah batuk. " Pertanyaan kamu kampret banget. ", Relly sembari mengelap bibirnya dengan tisu. " Kamu tau kan kalau aku gak mau pacaran dulu. ", jelas Relly kepada temannya itu. Ricy hanya mengerutkan dahinya, mencoba mengingat prinsip teman kuliahnya itu. Walau beda fakultas. Kemudian menganggu

Pelajar Jalan Bebatuan

Image
Di atas bumi, kami berpijak. Di atas itulah, kami berjejak. Kaki dengan kokoh menapak. Mengarungi bebatuan sepanjang jalan setapak. Tangan kami mengenggam erat. Sepanjang tali penghubung kali. Perlahan tapi pasti, melawan potensi mati. Putih warna bajuku. Berniat suci menjemput ilmu. Merah warna celanaku. Kami malu jika tak maju. Kami bukanlah sekumpulan sampah yang tengah menunggu penguasa dengan janji palsunya Kami juga bukanlah sekumpulan serpihan negara yang tengah mencari simpati agar semua orang peduli pada kami. Kami adalah sekumpulan pelajar yang butuh keadilan. Kenapa hanya kami sendirian. Yang menapaki jalan bebatuan.

Sulitnya Putusin Kamu

Image
Kring kring kring..... Suara ponselku berdering nyaring nyaris membuatku tuli. Memang aku sengaja mengabaikan dia untuk sementara waktu, atau mungkin untuk selamanya. "Lelah sekali rasanya. Semakin hari semakin menjengkelkan." Kring kring kring...... Suara ponsel berdering lagi untuk kesekian kali. Sinka keras kepala membuatku naik pitam. Baiklah, aku angkat panggilan darinya. " Halo, sayang. Ada apa? ", kataku untuk di balik sana. " Sayang, nanti sore anterin aku belanja ya. ", sahut Sudah terlalu sering permintaan ini melayang dari bibir mungilnya. Membuatku letih. Namun inilah waktunya untuk membuat dia jengkel padaku. " Sorry sayang. Aku gak bisa. Aku capek kalau setiap sore harus nganterin kamu belanja melulu. Aku ingin mulai sekarang kita putus saja. ", pintaku dengan lancar. Walau agak berat. " ... " Sinka terdiam. Tak ada reaksi apapun darinya. Jangan jangan dia pingsan,pikirku begitu. " Halo Sinka. Halo.... ?

Cinta atau Pengorbanan

Image
Sepatu kusamnya nyaris tak bersuara. Langkah kakinya seperti tak berjejak. Perlahan tapi pasti dia mengikuti Beby yang hendak ke kantin. Beby, siswi kelas lain yang tampak memesan sesuatu itu kemudian duduk sendiri sembari menunggu pesanannya datang. Seharusnya Imam sadar, dan mendekati Beby yang tengah seorang sendiri. Namun, dia memilih untuk bodoh dan duduk di kursi lain. Apa apan sih dia. Dilihatnya Beby tengah asik dengan segelas jus alpukatnya. Sementara itu Imam diam diam mengambil banyak gambar dari bidadari tersebut. " Cantik sekali ", gumam Imam pelan. Dilihat lihatnya sejumlah foto dalam kamera digitalnya. Kemudian Beby berdiri dan membawa minumannya. Apa yang terjadi?  Beby berjalan menghampiri Imam. Mimpi apa Imam semalam? " Boleh aku duduk di sini? " , pinta Beby tersenyum. " er..." , Imam melamun sementara. "Boleh? ", pinta Beby lagi mencoba menyakinkan. "Eh..iya. boleh boleh. ", Imam mengizinkan. Pastilah.

Dream Came True

Image
Dream came true Suprising,  like disaster hadn't confirmed before. It's the fastest way for make you smile. Make you excited for anything had happened. Dream Came True Has invited you to touch its. Has allowed you to be owner its Has permitted you to have unforgetable experience Dream Came True Had made you blind of something. Something that should believe Though never show Itself. And you forgot to be grateful for all had accepted. Dream Came True And then flow away like avoid you. You didn't know what happened. Just cried and wish lucky for yourself. Dream may come true again.