Posts

Showing posts from February, 2014

Rencana di Ruang Tamu

Image
Lagi-lagi, ketukan itu terdengar. Ketukan yang hampir setiap hari mengusikku saat senja sudah mulai bergerak ke ufuk barat. Sedetik kemudian, aku melirik jam yang melingkar di tanganku. Tak butuh waktu lama untuk menyimpulkan sosok yang hadir di balik pintu tersebut. Itu pasti dia, Sinka yang kebetulan memang rumahnya bersebelahan denganku. Dengan langkah gontai, aku membukakan pintu untuknya.

Kedai Baru Seberang Jalan

Image
Aku grad, kalian jangan sedih ya.. Suara langkah kaki terdengar beraturan. Ayunan kakinya yang pasti perlahan membawanya ke suatu tempat. Tak butuh waktu lama, laki-laki tersebut sudah berada di sebuah kedai minuman yang sudah menjadi tempat favoritnya sepulang kerja. Sebuah kedai sederhana yang remang namun banyak pengunjungnya. Tapi entah apa yang telah terjadi,  kali ini kedai itu sepi, yang terlihat hanyalah seorang penjual yang tengah duduk menatap dagangannya yang tak selaris biasanya.

Terlambat Memang

Image
Unyu betzzz Aku duduk sendiri, saat hujan beramai-ramai menghempaskan diri ke bumi. Duduk di halte, sembari menanti jemputan bus yang biasanya sudah tiba saat senja bekerja. Tapi ini hujan, tak ada senja untuk hari ini. Mungkin bus tidak akan lewat.  Kanan kiri, mataku mencoba menelusuri percikan hujan, sampai kemudian kudapati bayangan seseorang yang sedang berlari mendekat. Tentu saja dia ingin berteduh, tidak ada manusia yang ingin sakit dan masuk rumah sakit besuk.  Terlihat dia menggunakan tangannya seakan menjadi payung untuk dirinya. Padahal percuma, bajunya sudah basah kuyub. Keringatnya sudah bercampur dengan air hujan. Tapi setidaknya, dia telah berusaha untuk menghindarkan tubuhnya dari air hujan. Walaupun dia tahu, hal itu akan percuma saja. Tak perlu waktu yang lama untuk mengenali sosok tersebut. Dari alisnya yang tebal, matanya yang sayu, aku sudah bisa menyimpulkannya. 

Sonichi

Image
Sonichi, sudah berapa kali kata tersebut keluar dari mulut mereka. Mereka yang duduk di sekelilingku, sembari menunggu pertunjukan di ruangan remang ini. “ Sonichi… “ terdengar lagi. “ Sonichi..” lagi-lagi terdengar dari mulut yang berbeda. Baiklah, memang dimaklumi.  Hari ini memang hari yang paling ditunggu. Apalagi bisa berkesempatan masuk dan menjadi saksi dari debut setlist baru ini. Jadi tidak heran jika banyak yang mengucapkan kata itu. Hanya saja kata  tersebut  memang tidak  aku suka. Entah apa alasan Tuhan membuat kepalaku pening saat mendengarnya.