Delima Pasca Orang Ketiga


Di antara pilihan. Mereka tampak membingungkan. Dua hati yang berhadapan, dan harus secepatnya ditentukan.Kekosongan hati, menunggu sang putri. Membisunya bertahun-tahun sama sekali tak mengubah niatku dalam mengisi. Ku tetap menunggu, walau tertemani cinta yang semu. Walau tak pernah ada titik temu, antara kau dan aku.

Hingga datang dirinya. Putri yang lain. Putri yang memberikan perhatiannya dan memahami hati ini. Seolah memberi kehidupan dan menjadikan malam yang berkesan. Berkesannya malam ini sungguh membingungkanku. Ini tak seperti ketika aku padamu, melainkan saat aku padanya. Yang kau bisa hanyalah menjadi sumber kegelisahanku. Dan dirinya adalah penawar gelisah itu. Memberikan suntikan kerinduan hingga sedikit bisa melupakan.

Sungguh...
Dia hebat mampu memberikan benang sari, dan kau hebat mampu melukaiku dengan duri

Lalu....
Haruskah aku pulang dari tempat duduk ini? Yang bertahun-tahun setia menemani. Memberikan tempat tunggu yang berarti, walau yang ditunggu tak kunjung mendekati.

Kemudian, apakah aku harus menutup hatiku untukmu dan membuka hatiku padanya. Entahlah, hati ini terlalu biasa menyapa. Menyapa senyummu walau ketidakpedulian menerpa.

Comments

Popular posts from this blog

Fungsi,Syarat,Bahan Utama,dan Bentuk Komponen Rangka Sepeda Motor [Otomotif]

Keseimbangan Cinta

Jenderal Kagami yang Berekor Nakal