Cinta atau Pengorbanan

Sepatu kusamnya nyaris tak bersuara. Langkah kakinya seperti tak berjejak. Perlahan tapi pasti dia mengikuti Beby yang hendak ke kantin. Beby, siswi kelas lain yang tampak memesan sesuatu itu kemudian duduk sendiri sembari menunggu pesanannya datang.

Seharusnya Imam sadar, dan mendekati Beby yang tengah seorang sendiri. Namun, dia memilih untuk bodoh dan duduk di kursi lain. Apa apan sih dia.

Dilihatnya Beby tengah asik dengan segelas jus alpukatnya. Sementara itu Imam diam diam mengambil banyak gambar dari bidadari tersebut.

" Cantik sekali ", gumam Imam pelan. Dilihat lihatnya sejumlah foto dalam kamera digitalnya.

Kemudian Beby berdiri dan membawa minumannya. Apa yang terjadi?  Beby berjalan menghampiri Imam. Mimpi apa Imam semalam?

" Boleh aku duduk di sini? " , pinta Beby tersenyum.

" er..." , Imam melamun sementara.

"Boleh? ", pinta Beby lagi mencoba menyakinkan.

"Eh..iya. boleh boleh. ", Imam mengizinkan. Pastilah.

" Aku Beby. Kamu? ", tanya Beby masih dengan senyum manisnya. Rambut dengan dua kucir.

" Imam. ", berjabat tanganlah mereka, tangan halus Beby berlabuh ke dalam genggamannya. Kapan lagi hal ini bakal terjadi, kalau tidak sekarang. Walaupun hanya sebentar.

" Gimana fotoku? jelek ya? ", tanya Beby

Imam terheran. Apa maksud Beby sebenarnya. Dia baru saja kenal, dan Beby menanyakan itu. Sepertinya usaha terselubung barusan gagal. Imam pun malu.

" Foto apa? ", bohong Imam pura pura tak mengerti.

" Ahh.. ", Beby mengambil paksa kamera dari tangan Imam.

" Wahh cantik juga ya aku. ", centil Beby mengotak atik kamera Imam. Imam tak bisa berbuat apa apa lagi. Selain membiarkan Beby dengan kebahagiaannya.

" Lain kali, kalau mau foto aku bilang aja. Gak usah sembunyi sembunyi. ", cibir Beby.

Imam tersenyum. " Heehe. . Maaf ya. Oke deh lain kali aku bilang. ".

" Foto in aku lagi dong. ", pinta Beby sembari menyerahkan kamera kembali pada Imam.

" Apa boleh buat. Kalau kamu memang meminta. ", kata Imam bergaya. Padahal ini rejeki nomplok baginya. Kapan lagi bisa foto in Beby sepuas hati.

Setelah cukup lama...

" Udah ah. Nanti memoriku penuh. Ntar isinya cuma foto kamu.", Imam meledek.

" Nggak papa lagi. biar kalau kamu kangen, kamu bisa buka fotoku. Ya kan ya kan? ", pinta Beby dengan pedenya. Senyumnya juga turut menghias pembicaraan.

" Dihhh. Pede. ", ledek Imam.

Tetttt.... Tettt.... Tettt....
Bel tanda masuk pun berbunyi. Mereka berdua pun bergegas masuk ke kelas masing masing.

Setibanya di kelas, sudah tampak Sutris tengah cemas di bangku sebelahnya. Sudah lama memang Sutris menjadi teman sebangkunya. Perlahan dia menghampiri sosok temannya itu.

" Nggak usah salah tingkah gitu. Nih aku udah dapet banyak foto Beby.", sahut Imam sembari memperlihatkan banyak foto di kameranya.

Sejenak Sutris mengamati foto dengan khusyuk.

" Thanks, ya mam. You re my best friend! Kamu tau kan kalau aku sudah lama naksir Beby", Sutris terlihat puas dengan kerja temannya itu.

" Sama sama. Kau berhutang budi padaku. ", pinta Imam sembari menepuk pundak Sutris yang terlihat rapuh. Ya, Sutris memang kurus sekali.

Kemudian guru bahasa Inggris pun tiba di kelas, pelajaran di mulai. Namun hati Imam berkecamuk. Antara memilih cinta atau pengorbanan demi sahabatnya. Tapi dia juga mencintai Beby.... Gimana ini?

Comments

Post a Comment

Kebebasan berpendapat itu,mulai sejak ini kamu berkomentar

Popular posts from this blog

Fungsi,Syarat,Bahan Utama,dan Bentuk Komponen Rangka Sepeda Motor [Otomotif]

Keseimbangan Cinta

Jenderal Kagami yang Berekor Nakal